Sebelum lebih jauh kita harus tahu dulu apa yang dimaksud
dengan Kapitalisme? Ialah sistem perekonomian yang berdasarkan pada pemilikan
pribadi atas sarana dan produksi dan distribusi untuk kepentingan pencarian
laba yang bersifat pribadi ke arah pemupukan modal melalui persaingan bebas.[1]
Setiap manusia memiliki kebutuhan yaitu berupa barang dan
jasa seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, hiburan,
barang-barang mewah dan sebagainya. Cara untuk mendapatkannya adalah dengan
memproduksi barang-barang tersebut. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki
modal yang dapat memproduksi barang-barang tersebut. Dengan asas kapitalisme inilah
yang diterapkan oleh Negara Barat. Sebagai contoh adalah negara AS yang
berhasil menundukkan Negara-negara lain seperti Mesir yang di dominasi modal
AS. Akibatnya AS selalu membanggakan dirinya yang bertujuan setelah menanamkan
modal dia akan mendapatkan laba yang sebesar-besarnya[2]. Hal ini tidak jauh
berbeda dengan Negara kita Indonesia tercinta lihat saja PT. NICOMAS GEMILANG
siapakah penanam modalnya? Yang jelas bukan dari Negara kita.
Seperti yang kita ketahui bahwa barang dan jasa jumlahnya terbatas
sehingga tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebab yang namanya
kebutuhan manusia itu tidak terbatas. Semakin tinggi peradaban manusia, maka
kebutuhannya semakin banyak dan bertambah. Upaya dari itu setiap orang ingin
memenuhi kebutuhannya baik dengan cara dia bekerja dipabrik-pabrik, menjadi
petani, pembantu dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah upaya mereka untuk
memenuhi kebutuhannya demi kelangsungan hidup mereka. Meskipun tanpa disadari
kita telah menjalankan kapitalisme di Negara sendiri.
Maka perlu dibuat landasan-landasan yang
menjamin sampainya pada level produksi yang semaksimal mungkin hingga
tersedianya alat pemuas untuk kebutuhan semua orang. Adapun mengenai produksi
sebaiknya kita harus bisa memproduksi barang sendiri bukan dengan cara menjual
aset-aset Negara yang kemudian setelah diolah hasilnya dijual lagi ke dalam
negeri. Hal ini sangat mengerikan kenapa Negara kita kaya tetapi semuanya
produk luar? Selain itu dengan cara pendidikan yang tinggi agar kita tidak
menjadi babu atau pembantu di rumah sendiri.
Kapitalisme Pada Masa Belanda
Selama
350 tahun bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda, para petani dipaksa untuk
membayar pajak dengan harga yang tinggi, diberlakukannya tanam paksa dan
terjadinya penindasan kaum buruh. Sebelum tahun 1795 Belanda pun telah berusaha
untuk memeras produk pertanian, sepeti kopi dan lada, hal ini dilakukan dengan
penyerahan paksa dan menjualnya ke pasaran Eropa. Pada tahun 1806 Gubernur
Daendels dikirim untuk memerintah penguasa-penguasa lama dan meningkatkan
produksi kopi dan kapas. Ketika Inggris menguasai Jawa pada tahun 1811, Raffles
memberlakukan sebuah pola pembangunan kapitalis, merampas tanah milik rakyat
pribumi, dan memberlakukan sistem perpajakan baru yang menggantikan pajak
kontan.
Negara- Negara Eropa pada umumnya
memiliki tiga semboyan yang kita kenal yaitu Gold, Glory dan Gospel. Dimana misinya
untuk menguasai wilayah Indonesia, pencarian kekayaan dan penyebaran agama yang
lambat laun akhirnya misi tersebut berhasil juga. Meskipun pada awalnya
orang-orang Eropa hanya ingin berpetualang namun setelah melihat kekayaan Negara
Indonesia akhirnya mereka pun tertarik dan berhasrat ingin menguasai Negara
kita.
Kalangan Humanitarian, liberal, dan missionari
bersama-sama menyerukan reformasi ekonomi, adanya perlindungan terhadap kepentingan
rakyat pribumi, pendidikan bagi masyarakat dan adanya kesempatan kerja.
Kalangan liberal pun menegaskan adanya tanggung jawab pemerintah belanda
terhadap kemakmuran rakyat pribumi. Sebagai rakyat pribumi seharusnyakita tahu
bahwa musuh orang-orang islam adalah orang-orang kafir. Dalam hal ini adalah
Belanda dan bangsa Eropa lainnya. Namun sayang keadaan telah membuat bangsa
Indonesia tidak berkutik. Sekali lagi dengan adanya Kapitalisme telah membuat
bangsa Indonesia semakin terpuruk.[3]
Kapitalisme Pada Masa Awal Kemerdekaan
Setelah terjadinya Perang Dunia II maka terjadilah perubahan besar di
bidang sosial, ekonomi, dan politik.. Maka Negara Kapitalis pun segera melakukan
konsolidasi agar mereka tetap berpengaruh di Negara jajahannya. Pada bulan Juli
1944 negara Kapitalis-imperialis mengadakan pertemuan di Bretton Woods untuk
merumuskan strategi baru untuk menghadapi Negara-negara baru yang ingin
merdeka. Adapun hasil pertemuannya adalah pembentukan World Bank dan IBRD yang
berfungsi untuk memberi pinjaman kepada Negara-negara baru merdeka atau hancur akibat PD II. Adanya
pembentukan IMF yang beroperasi tahun 1947 yang berfungsi untuk memberikan
pinjaman kepada Negara-negara yang kesulitan dalam neraca pembayaran luar
negeri.
Banyaknya Negara-negara jajahan yang ingin menuntut kemerdekaan.
Sedangkan mereka Negara kapitalis tidak
ingin kehilangan pengaruhnya di hadapan Negara-negara jajahannya. Di bidang
politik Negara-negara kapitalis imperialis memotori berdirinya PBB pada tahun
1945. Selain itu juga muncul suatu deklarasi tentang adanya pemberian
perlindungan mengenai hak-hak asasi manusia. Adanya perebutan pengaruh
Negara-negara imperialis pada Negara-negara bekas jajahan. Sehingga muncul
penerapan developmentalisme sebagai kebijakan di negrara-negara berkembang yang
menyebabkan perusahaan-perusahaan besar Negara kapitalis memiliki kesempatan
mengembangkan usahanya di Negara berkembang secara bebas.[4]
Sebagai bangsa yang berpendidikan
seharusnya kita menyadari bahwa adanya penerapan development tidak lain adalah
nama baru dari kapitalisme yang ingin mengembangkan usahanya di Negara
berkembang seperti di negra kita Indonesia. sehingga muncullah
perusahaan-perusahaan besar lintas Negara dengan pusat pengendalian berada
ditangan kapitalis. Hal ini sebenarnya merupakan gaya baru pengeksploitasian sumber daya alam. Tanpa
disadari kita telah berperan dalam membantu kaum kapitalis yang nyata akan
membawa kehancuran dan kerugian bagi negara kita sendiri. Bangsa Indonesiaku
bangkitlah karena sampai sekarang tanpa disadari pula kita masih dijajah.
Seperti yang kita ketahui juga bahwa
pemerintah AS selalu berusaha untuk memelihra kepentingannya di Indonesia. kita
lihat dalam kasus Timor timur ketika Portugal meninggalkan Timot Timur maka
menurut AS akan menjadi ancaman akan masuknya komunisme di Indonesia sehingga
pada tahun 1975 Indonesia berhasil diayakinkan untuk menyerbu Timor Timur. Adanya
ketergantungan Soekarno pada blok COMECON untuk alat industri berat dan
peralatan militer. Begitu juga dengan Soeharto yang bergantung pada Blok NATO
untuk peralatan sejenis.
Disini terlihat jelas bahwasanya AS ingin mengatakan bahwa Indonesia
berada di bawah pengaruhnya sehingga dalam penyerbuan ke Timor Timur pun atas
persetujuan AS juga keterbantungannya alat industri berat.
Hal ini telah menunjukkan betapa ketergantungannya Negara kita kepada bangsa
asing yang sudah jelas sebagai musuh yang harus dilawan. Tetapi pada kenyataan
jauh berbeda. Dengan adanya pemimpin seharusnya Negara kita bisa maju tanpa
adanya ketergantungan dengan bangsa lain. Karena Negara kita adalah Negara yang
kaya dan subur. Tapi sayang kita tidak bisa mengelolanya dengan baik sesuai
dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang seharusnya mandiri dan maju bukan
hanya berkembang saja.
Perekonomian pasar kapitalis
Hanya orang-orang tertentulah yang memiliki modal yang besar dapat
berkuasa untuk menjalankan produksinya. Dengan jutaan usaha kecil, tetapi
kepemilikan dan tanggung jawab tetap berada ditangan orang yang sama. Tetapi berbeda
halnya dengan usaha swasta yang sudah sangat besar kepemilikan berada di tangan
ribuan bahkan pemegang jutaan saham yang terpencar. Mekanisme pasar sangat
bersifat tidak pribadi, dimana disini muncul monopoli dan penumpukan kekayaan
pribadi. Lihat saja seperti anak mantan presiden Soeharto, Tommy meskipun dia
dipenjara tetapi usahanya berjalan terus karena dia memiliki beberapa
perusahaan yang merupakan milik perseorangan.[5]
Karena diterapkannya sistem
kapitalis setidaknya telah menghilangkan kesempatan bagi orang-orang yang tidak
memiliki modal sehingga timbullah monopoli. Dengan diterapkannya sistem
kapitalis mereka berupaya untuk mencari laba yang sebesar-besarnya. Milik
pribadi, hak milik dan pengaturan tentunya berada di tangan yang sama. Dengan
tujuan agar mereka tidak terlempar dari usahanya sehingga timbul persaingan.
Sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial hendaklah saling membantu
satu sama lain. Sebaiknya sistem Kapitalisme ini tidak perlu diterapkan di
Indonesia karena sudah terlihat jelas dampaknya buruk bagi masyarakat. Kaum
bourjois menjadi pemegang saham dan menguasai perpasaran. Sehinnga munculah
kelas-kelas proletar yakni kaum yang tertindas. Kaum tertindas itu tidak lain
adalah bangsa kita sendiri. Sebaiknya marilah
kita kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis dimana segala aspek kehidupan terdapat
didalamnya.
[1]
Kamanto Sunarto. Pengantar Sosiologi.
UI : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. 2004 hal 72
[2]
Abdurahman al Maliki. Politik Ekonomi
Islam, Jawa timur : Bangil, 2001. Hal 7
[3]
Ira M. lapidus. Sejarah Sosial Umat Islam
bagian 3. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada. 2000. Hal 316
[4]
Hasyim Wahid, dkk. Telikungan Kapitalisme Global Dalam Sejarah Kebangsaan Indonesia. Yogyakarta : LKis, 1999. Hal 18-19
[5]
Gregory Grossman, Sistem-Sistem Ekonomi,
Jakarta : Bumi Aksara, 2004, hal 70
makasih kaka.. sangat membantu :)
BalasHapusPanduan Bermain Kartu Besar Kecil Sbobet Ayo Mainkan Hari ini Dan Nikmati Bonusnya !!!
BalasHapusCoin Casino Review & Ratings by Canadian Players - Casinowow
BalasHapusCoin Casino is an online gambling site offering casino games including slots, video poker and bingo. It 바카라 사이트 is 1xbet licensed and 인카지노 regulated in Kahnawake, Kahnawake,