Minggu, 08 April 2012

Wawacan syekh Abdul Qadir Al - Jaelani


Deskripsi naskah

A.    Kode                        : 01, Cicih Sairoh, 30 november 2011
B.     Ukuran naskah          : 19 x 15 cm
C.     Judul naskah             : Wawacan Syekh Abdul Qadir Jaelani
D.    Keadaan naskah
kertasnya sudah lapuk namun tulisannya masih dapat terbaca. Sampul naskah yang digunakan merupakan kreatif dari penulis. Adapun penghubung halaman satu dengan yang lainnya itu menggunakan benang. Naskah wawacan ini terdiri dari 109 halaman dengan jumlah rata – rata 13 baris perhalaman. Tetapi nampaknya dari halaman kedua  pada naskah ini telah hilang karena bila dilihat dari segi isi ceritanya tidak beruntun.pada bagian akhir naskah ini pun yaitu tentang pupuh sinom ternyata hilang beberapa halaman hal ini dilihat ketika naskah wawacan ini dibandingkan dengan fotokopian wawacan lain.
E.     Tulisan naskah :  menggunakan tulisan arab jawa cirebon
F.      Alas nakah :
1.      Kertas : Polio bergaris
2.      Tinta    : menggunakan harufat
3.      Huruf  : standar
G.    Jenis naskah          : syair
H.    Pemilik naskah  
Nama                                 : Bapak Idil
Tempat tanggal lahir   : Cipancur, Gayam
Alamat                              : kp. Rego rinu RT/RW 17/04 Desa Padasuka  Kecamatan Petir, Kab. Serang                  
Pekerjaan               : wiraswasta
Umur                                 : 85 tahun


I.       Sejarah kepemilikan
Naskah wawacan ini merupakan warisan turun temurun dari abah may (alm) ketika itu beliau mendapatkan dari guru ngajinya namun sayang tidak diketahui nama penulis naskah tersebut.
J.       fungsi naskah
Pada umumnya acara maca syekh berlangsung pada malam hari,meskipun tidak jarang dilakukan pada pagi hari atau siang hari.sebelum acara maca syekh biasany atuan rumah harus menyediakan semacam sesajen karena itu tuan rumah mesti menyediakan sesajen yang menjadi persyaratan pembacaan manaqib itu dapat berlangsung dengan aman setiap kali menyelenggarakan acara tersebut. Sesajen yang harus disediakan adalah kop manis, kopi pahit, kembang tujuh macam, kue tujuh macam yang dikenal dengan istilah perwanten, beberapa batang rokok, kemenyan, bak kecil yang berisi air dan uang logam. Apabila sesajen yang disediakan tidak lengkap pada saat maca syekh akan mengakibatkan adanya gangguan ketika acara sedang berlangsung.
Pada setiap acara maca syekh ada beberapa tahap yang mesti dilaksanakan agar acara itu berlangsungdengan tertib.pertama menyampaikan maksud dan tujuan acara.kedua bertawasul. Ketiga. Pembacaan teks manaqib. Tahap – tahap tersebut biasanya yang biasa dilakukan setiap kali penyelenggaraan maca syaikh. Adapun rincian dari massing – masing tahapan acara itu adalah sebagai berikut.
1.      mengungkapkan tujuan
setelah para tamu yang di undang memenuhi ruangan yang disediakan, acara maca syekh dibuka dengan sambutan singkat dari tuan rumah atau yang mewakilinya yang biasanya amasih ada hubungan kerabat dengan penyelenggara.pada sambutan yang singkat tersebut, setelah mengucapkan salam tuan rumah mengucapkan terima kasih pada para tamu undangan.adapun acara inti dari sambutan singkat yaitu menuturkan maksud dan tujuan penyelenggara acara maca syaikh.misalnya sebelum acara khitanan berlangsung satu hari sebelumnya, ia menyelenggarakan acara maca syeikh.undanganpada kesempatan itu ia menuturkan maksud dan tujuan acara yang di selenggarakannya di depan para tamu undangan yang telah hadir, bahwa ia bermaksud akan mengadakan acara khitanan.kata – kata standar yang digunakan misalnya mudah – mudahan, semoga, moga – moga.kata – kata tersebut semua menyiratkan  suatu harapan.
2.      Wasilah atau tawasul
Salah satu bagian penting dalam acara maca syeikh adalah pembacaan tawasul atau wasilah.hal tersebut merupakan hal penting dan senantiasa dilakukan pada setiap akan dilaksanakan acara maca syeikh, agar kehendak, tujuan dan maksud orang yang menyelenggarakan acara mendapat dukungan dan pertolongan dari para arwah – arwah orang terdahulu yang dipandang suci dan mulia. Para arwah tersebut diyakini memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kehidupan manusia di dunia ini.pada hakikatnya, para arwah tersebut, tidak memiliki otoritas penuh tetapi berkat keesucian jiwa yang dimilikinya, maka ia memilikikedekatan dengan sumber otoritas mutlak, yakni Allah SWT. karena arwah – arwah orang tersebut memiliki kemuliaan yang disalurkan kepada manusia yang ada di bumi ini.
Wasilah secara etimologis bermakna perantara atau menyambungkan kepada sesuatu dengan senang hati, karena itu easilah itu juga bermakna mendekatkan diri atau mengharapkan sesuatu. Sedangkan secara terminologis, para ulama memberikan definisi yang berbeda – beda.Perbedaan itu merupakan cerminan dari perbedaan dalam orientasi dan pola keberagaman.ulama yang berorientasi skrtipturalis mendefinisikan wasilah lebih bersifat etis,yakni perbuatan atau amal yang dikerjakan oleh orang mukmin karena mengaharapakan sesuatu dengn membuat perantara(media, sarana) sehingga ia memperoleh apa yang diharapakan.
Dengan demikian maksud dari makna wasilah yang terdapat dalam Al- Qur’an itu adalah dengan iman dan amal shaleh seperti shalat, zakat, puasa, sedekah dan lain sebagainya.
Dalam acara maca syeikh, membaca wasilah atau tawasul kepada para arwah orang tua, para ulama dan guru sufi terutama Syeikh Abdul Qadir Jaelani, para sahabat nabi SAW, bahkan nabi Muhammad SAW. sendiri yang menempati urutan pertama merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan. Tawasul ini berfungsi sebagai perantara untuk meminta bantuan perlindungan dirinya kepada Allah dari segala marabahaya.
Adapun pembacaan manaqib akan dijelaskan pada halaman berikutnya.

K.    Kedudukan naskah
Adapun kedudukan naskah yaitu masih digunakan dalam acara – acara tertentu seperti khitanan, perkawinan, tujuh bulanan dan lain – lain.
L.     Gambaran isi
Pada bagian awal naskah yakni berisi tentang Hadharatan yang artinya meminta pertolongan kepada sang Khalik melalui nabi muhammad, para sahabat dan waliallah seperti salah satunya yaitu syekh abdul Qadir Jaelani.bertawasul kepada Syaikh Abduk Qadir  al-jaelani  memiliki beberapa keuntungan yakni akan tercapai segala keinginannya.

Pembacaan Manaqib.
            Acara inti maca syaikh adalah pembacaan isi manaqib oleh ahlinya.manaqib Syekh Abdul Qadir al – Jaelani berisi tentang cerita perjalanan hidupnya dan kejadian – kejadian luar biasa yag dialaminya. Hal – hal tersebut dipandang sebagai tanda bahwa ia memiliki keistimewaan yang  berasal dari Allah. karena itu Syeikh abdul Qadir al – Jaelani dipandang sebagai puncak para wali Allah , sultan para wali, yang kedudukannya hanya satu tingkat di bawah nabi muhammd saw
Adapun tema manaqib pada setiap episodenya adalah;
1.      Kisah tentang nasab (asal usul keturunan) Syekh Abdul Qadir Jaelani
2.      Kisah tentang kelahiran Syekh Abdul Qadir Jaelani
3.      Kisah tentang masa belajar Syekh Abdul Qadir Jaelani
4.      Kisah tentang budi pekerti Syekh Abdul Qadir Jaelani
5.      Kisah tentang pakaian dan makanan Syekh Abdul Qadir Jaelani ketika menjadi santri
6.      Kisah tentang pertemuan Syekh Abdul Qadir Jaelani dengan nabi Hidir
7.      Kisah tentang peribadatan Syekh Abdul Qadir Jaelani
8.      Kisah tentang dasar – dasar perbuatan Syeikh Abdul Qadir Jaelani
9.      Kisah tentang perkumpulan sertaus ulama bagdad di tempat Syekh Abdul Qadir Jaelaniyang membahas tentang berbagai masalah
10.  Kisah tentang telapak kaki Nabi Muhammad yang mengimjak pundak Syeikh Abdul Qadir Jaelani
11.  Kisah tentang kesaksian guru – guru sufi dan para wali tentang ketinggian martabat Syeikh Abdul Qadir Jaelani
12.  Kisah tentang orang –norang yang memberi hadiah(bertawasul) kepada Syeikh Abdul Qadir Jaelani akan tercapai maksudnya
13.  Kisah tentang Syeikh Abdul Qadir Jaelani menghidupkan orang yang sudah meningggal dari alam kubur
14.  Kisah tentang Syeikh Abdul Qadir Jaelani  merebut nyawa pembantunya dari malaikat maut
15.  Kisah tentang kemampuan Syeikh Abdul Qadir Jaelani dalam merubah anak perempuan jadi anak laki- laki
16.  Kisah tentang keselamatan (masuk surga) seorang dasik karena cintanya kepada Syeikh Abdul Qadir Jaelani
17.  Kisah tentang kematian seekor burung yang terbang melewati Syeikh Abdul Qadir Jaelani
18.  Kisah tentang Syeikh abdul Qadir Jaelani  menghidupkan seekor elang
19.  Kisah tentang Syeukh Abdul Qadir Jaelani memerdekakan budak dan mengembalikan harta kekayaan
20.  Kisah tentang turunnya makanan dari langit
21.  Kisah tentang sembuhnya orang – orang yang kena penyakit “thoun” berkat memakan rerumputan dan meminum air dari madrasah milik Syeikh Abdul Qadir Jaelani
22.  Kisah tentang Syeikh Abdul Qadir Jaelani menghidupkan ayam
23.  Kisah tentang anjing ynag menunggu istal (kandang kuda) setelah membunuh kucing
Kisah tentang pembelian 40 kuda yang baik berdasarkan pengakuan kuda –kuda yang kurang syaikhat
24.Kisah tentang jin ifrit yang berada di bawah kekuasaan Syeikh Abdul Qadir Jaelani
25.kisah tentang ampunan raja jin terhadap orang yang membunuh putranya
26. kisah tentang Syeikh Abdul Qadir Jaelani mengobati orang yang di goda jin
27.kisah tentang Syeikh abdul Qadir  Jaelani mencium tangan Nabi Muhammad saw
28. kisah tentang kemampuan Syeikh Abdul Qadir Jaelani mengunjungi murid – muridnya di 70 tempat dalam wqaktu yang sama
29.kisah tentang Syeikh abdul qadir Jaelani menyelamatkan istri salah seorang muridnya dari perbuatan tercela orang fasik
30.kisah tentang Syeikh Abdul Qadir Jaelani menolong seorang yang akan dilepas kewaliannya.

Pada halaman 1 ­– 11 berisi tentang puji – pujian terhadap Allah SWT yang menguasai seluruh alam jagat raya ini.
Halaman 11 – 20 yaitu tentang pupuh asmarandana yang isinya tentang Dewi Aisyah yang pernah menyebutkan tentang cerita atau hikayat Syekh Abdul Qadir Jaelani yang sedang belajar mengaji kepada gurunya dan diharapkan bisa menjadi Hafidz yakni orang yang hafal alquran. Selain itu juga terdapat pupuh lainnya misalnya pupuh kinanti, pangkur, lambang,durma dan Sinom. Secara umum pupuh – pupuh tersebut membahas tentang hikayat atau cerita tentang Syekh Abdul Qadir Jaelani.
M.   Translitrasi dan transkripsi




Ila hadharatin nabiyilmushthafha muhammadun rasulullah shalallohu alaihi wasalam Abu Bakar wa Umar wa Ustman wa Ali bakiyatin kuluhum ajma’in syaiun lillahi alfatihah...wa ila arwahi kutubuna gusyul alam wa ila arwahi kutubuna nakbii wa ila arwahi Aulia kutubuna imrani wa ila arwahi kutubuna akhir jaman wa ila arwahi kutubuna rabbanii syekh Abdul Qadir Jaelani askaanahum la jannata syaiun lillahi lahum alfatihah...Wa ila arwahi pangeran Cirebon, pangeran kudus, pangeran kancuran giri, pangeran ampel wetan, pangeran bonang, pangeran adi lehil........




Dikhususkan kepada nabi yang terpilih Muhammad Rasulullah SAW. Abu Bakar dan Umar dan Utsman dan Ali dan orang – orang yang ditinggalkan seluruhnya karena Allah Ta’ala alfatihah.....dan para arwah yang menjadi gausyul alam dan arwah para nabi dan arwah para aulia (kutubuna) imran dan para arwah (kutubuna) akhir jaman dan para arwah (kutubuna) nabi Syekh Abduk Qadir Jaelani para penghuni syurga karena Allah Ta’ala alfatihah....dan para arwah pangeran cirebon, pangeran kudus, pangeran kancuran giri, pangeran Ampel wetan pangeran Bonang, pangeran adi Lehil......

Pupuh asmarandana




Lawan carita malih sumalih Dewi Aisyah ing desa jaelani pernahe lan sinebut ing riwayat Syekh Abdul Qadir Jaelani duk lagi roro ing dangu guguru ngaji qur’an malah – malah dadaos hafidz Syekh Abdul Qadir Jaelani pagedatan kenging supaya lan guguru ngahos kitab fiqih maring ulama abil wafa wastanipun uqel kang derebe tanaya.
Lawan cerita terdapat berita dari Dewi Aisyah di desa Jaelani yang pernah menyebutkan tentang riwayat Syekh Abdul Qadir Jaelani yang mempunyai dua guru ngaji al Qur-an , mudah – mudahan bisa hafidz Syekh Abdul Qadir Jaelani sehingga bisa berguru ngaji kitab fiqih dengan ulama Abil Wafa yang mempunyai kemampuan.




Pupuh sinom




Hikayat kang kaping sedasa sing Syekh Muhammad Azhari lawan saking sing kang mulya kakasih Abu Mafakhir ngandika sakalih satuhune isun angrungu sakking bapa manira duk anang parajadi miskin ing dalam hijrah nabi alaihissalam.
Hikayat kesepuluh menceritakan tentang syekh Muhammad Azhari  lawan dengan yang mulya kekasih Abu Mufakhir berbicara sesungguhnya saya mendengar dengan bapak kamu  tentang orang – orang yang di dalamnya ikut hijrah dengan nabi alaihissalam.






Lampiran
Naskah bagian pertama
Naskah bagian tengah
Naskah bagian akhir

7 komentar:

  1. ko lampiran nya tidak muncul sih...tolong pencerahannya

    BalasHapus
  2. Minta arti-arti tulisannya dong sejenis kamus begitu biar lebih paham.
    Hturnuhun

    BalasHapus
  3. dalam lampiran, naskah ko engga muncul, gimana ya untuk mendapatkan naskah itu, minta dong solusinya, harus bagaimana untuk mendapatkan naskah itu

    BalasHapus
  4. saya ingin mendapatkan naskah wawacan syeh abdul qodir jaelani, gimana caranya yah

    BalasHapus
  5. Kalo pengarang kitab manaqib ini siapa??

    BalasHapus